Minggu, 30 Agustus 2009

Mistik SUKU KARO

“Tambar-tambar” Karo
Masyarakat karo sejak dulu telah mengenal obat-obat tradisional yang beragam, ini menunjukkan bahwa masyarakat karo mengenal beberapa jenis penyakit dan juga cara-cara mengobatinya.
Sesuai dengan jenis kelamin anggota masyarakat dan juga tingkatan usia, maka obat-obat ini dapat dibagi atas:
1. tambar danak-danak “obat anak-anak”
2. tambar pernanden “obat kaum ibu”
3. tambar perbapan “obat kaum bapak”
4. tambar sinterem “obat orang banyak”
akan kita paparkan beberapa jenis obat tradisional karo, setidak-tidaknya menambah wawasan bahwa masyarakat karo sejak zaman dulu sudah mengenal obat-obatan.

1. tambar danak-danak
dibawah ini akan dijelaskan beberapa obat untuk anak-anak, dan dapat juga dipergunakan bagi orang dewasa.
a. Tambar kudil/ obat kudis (scabiies)
Pulungenna (ramuannya):
Bulung ruku-ruku (daun ruku-ruku)
Bulung mbako (daun tembako)
Buah jerango (buah jerangau)
Buruh (batu apung)
Bulung bedi (daun bedi)
Minak (minyak kelapa)
Enda me karina igiling, icampur, janah e me isapuken kempak kudil e alu mbulu manuk (ini semua digiling, dicampur, dan dioleskan pada kudisnya dengan bulu ayam)

b. penguras reme/ obat cacar (pokken)
Pulungenna (ramuannya):
Bunga kiung (kembang tiung)
Bunga cimen (kembang timun)
Bunga tabu (kembang labu air)
Bunga gundur (kembang kundur)
Bunga beras-beras (kembang silaguri)
Bunga pilulut (kembang pulut-pulut)
Bunga pijer keeling (kembang pijer keling)
Bunga sapa (kembang garingging)
Bunga baho-saho (kembang buah-buah)
Bunga beras (kembang beras)
Bunga jamber (kembang labu makan)
Ireme ibas lau meciho, launa e me iinem (direndam dalam air bersih, airnya itu diminum)

c. tambar besar (obat sembab)
pulungenna (ramuannya) :
bulung sisik naga (daun sisik naga)
bulung sigerbang (daun sigerbang)
bening (beras hancur)
batang pisang rukruk (pohon pisang abu)
belo penurungi (sirih lengkap)
karina enda itutu tah pe igiling meluma-melumat, janah e me isapuken i bas si besar e (semuanya ditumbuk atau digiling halus-halus, dan dioleskan pada tempat yang sembab/ bengkak tersebut)
d. tambar tabun (obat epilepsi)
pulungenna (ramuannya) :
bulung gundera (daun bawang panjang)
bulung terbangun (daun terbangun)
bulung serei (daun serai)
bulung pupuk mula jadi (daun pupuk mula jadi)
bulung kelawas (daun lengkuas)
sira (garam)
lada (merica)
sipesir (rumput tahi babi)
igiling, ipecek, launa iinem (digiling, diperas, airnya diminum)
e. tambar gembung (obat kembung perut)
pulungenna (ramuannya) :
bulung pegaga (daun pegaga)
belo penurungi (sirih sekapur lengkap)
bulung bahing (daun jahe)
bulung lasuna (daun bawang putih)
bulung kelempoan (daun kelampayan)

2. tambar pernanden
a. tambar la mupus (obat supaya sang ibu subur dan melahirkan)
pulungenna (ramuannya) :
bulung silebur pinggan (daun silebur pinggan)
bulung sirampas bide (daun sirampas bide)
bulung acem-acem (daun asam puyu)
daun-daun ini digiling lalu campurannya di taruh dalam kain-kain, kemudian di simpan di bawah celana dalamnya.
b. tambar la erlau cucu (obat membuat susu ibu berair)
pulungenna (ramuannya) :
bunga tepu kerbo (bunga mombang kerbau)
direndam dalam air jernih, lalu airnya diminum. Setelah beberapa hari maka si ibu akan memiliki banyak susu.
c. tambar ngerawis (obat memperlancar kelahiran)
pulungenna (ramuannya) :
bunga gadung belin (bunga ubi si arang)
bunga rudang gara (bunga kembang sepatu)
bunga-bunga ini dicincang, ditaruh di dalam air bersih lalu airnya diminum oleh si ibu yang mau melahirkan.
d. tambar barut (obat gondok)
ambil buih air yang melekat di batu, dicampur dengan sedikit air lalu diminum

1 komentar:

Bram mengatakan...

Sumbernya donk mas :)